Dalgona Coffee: Sebuah Tren dan Bahaya yang Menyertainya

Oleh: Fina Lanahdiana

Ilustrasi: Google
Apa itu dalgona coffee? Nama yang terdengar cukup asing ini belakangan menjadi viral di sosial media dan begitu menarik orang-orang untuk mencobanya. Bahkan, berbagai resep dengan banyak varian telah tersebar secara bebas; tinggal memilih resep-resep mana saja yang kemudian akan dijadikan acuan untuk mencoba. 

Pada mulanya, dalgona adalah sebuah jajanan ringan asal Korea Selatan, yaitu berupa permen manis dengan tekstur seperti spons dan pernah populer pada 1970. Sedangkan dalgona coffee ini sendiri, berupa minuman yang dibuat dengan komposisi kopi, gula, dan air panas dengan proporsi yang sama (2:2:2) dengan cara dikocok ( bisa menggunakan mixer, kocokan telur, dan saringan teh) sehingga menghasilkan foam yang menyerupai krim kental dengan penyajian ditambahkan ke dalam susu cair dengan tambahan es batu bila diperlukan. 

Bukan tidak mungkin bahwa pandemi covid-19 menjadi salah satu alasan bagaimana dalgona coffee bisa menjadi populer. Pada mulanya, dalgona coffee hanyalah sebuah challenge akibat seruan social distancing di Korea Selatan. Beberapa artis seperti girl band TWICE, boy band ACE, dan aktor Jung Il Woo ikut berperan di dalamnya, mengingat mereka adalah publik figur yang menjadi idola banyak kalangan, tak terkecuali orang-orang Indonesia yang menggilai aktor/aktris Korea sehingga berbondong-bondong mencobanya. Sambutan yang termasuk luar biasa jika mendapati kondisi kelangkaan kopi Nescafe classic di toko/gerai/minimarket terdekat. Ya, kondisi yang tidak jauh berbeda dengan latahnya orang-orang saat disergap panic buying terhadap masker, hand sanitizer, empon-empon, dan jahe yang dipercaya mampu mencegah virus covid-19. Ironis.


Tidak Semua Kopi Bisa Dijadikan Dalgona Coffee


Benar, tidak semua kopi bisa dijadikan bahan dasar pembuatan dalgona coffee. Syarat utamanya adalah bahwa kopi haruslah tidak mengandung ampas, dengan kandungan yang mendekati kopi murni. Meskipun di banyak resep dianjurkan bahwa kopi yang digunakan haruslah Nescafe, ternyata masih ada kopi lain yang bisa dijadikan alternatif. Kopi-kopi tersebut antara lain; Excelso, JJ Royal, dan Nescafe itu sendiri. Tak lain karena kopi-kopi tersebut masihlah murni tanpa campuran apa-apa. 


Bahaya di Balik Viralnya Dalgona Coffee


Tetapi demikian, ada hal-hal yang luput diperhatikan siapa saja yang digandrungi perasaan harus mencoba apa-apa yang sedang tenar di sosial media. Bahan dasar dalgona coffee yang masih murni tersebut mengandung rasa asam dan kadar kafein yang tidak sedikit, apalagi harus dalam proporsi 2:2:2. Bagi penikmat kopi seperti saya pun, rasanya proporsi tersebut tidak terlalu baik untuk kesehatan lambung, terlebih masih harus dicampur dengan susu dan gula. Benar-benar kadar keasaman yang berlebih dan sungguh tidak disarankan sebagai konsumsi reguler. 

Dalgona coffee dinikmati oleh hampir segala kalangan; kaum-kaum muda milenial bahkan orang-orang yang tidak terbiasa minum kopi. Inilah yang harus digarisbawahi, bahwa ketidaktahuan bisa saja berbahaya. Ada orang-orang yang tidak terbiasa minum kopi, kemudian mencoba dalgona coffee secara terus menerus karena rasanya atau tampilannya yang menarik  sehingga kemudian ada yang mengeluh dada berdebar, gemetar, tensi naik, dsb. Dan yang terparah sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Mengapa hal semacam ini harus terjadi? Bukankah tidak semua hal yang viral harus diuji-coba? Bukankah tidak semua hal cocok dengan tubuh kita? Bahwa bagaimana pun, dalgona coffee yang terlihat cantik dan menarik itu, bahan dasarnya tetaplah kopi. Kopi tetaplah kopi. Dan barangkali kamu bisa tetap mengikuti tren dengan menggantinya dengan cokelat bubuk atau minuman bubuk yang lain. Begitulah, mengikuti tren sah-sah saja, tetapi mengetahui kemudian mengakui batas kemampuan tubuh juga harus tetap diperhatikan, kan?[]

1 komentar: