[KHAZANAH] Kekuatan Himmah

 Oleh: Eko Wardoyo, S.Ag

Ilustrasi: Unsplash/masjidmpd

Seorang Waliyullah Quthub, yaitu Alhabib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf Jedah ( Mekkah ) pernah berkata bahwa jika kita ingin sukses, baik dalam perkara dunia atau akhirat, kita harus memiliki himmah yang kuat ( himmatul aliyah ) di dalam diri kita. Himmah adalah semangat yang sangat kuat, disertai usaha dan doa yang tak kenal lelah dalam menggapai cita-cita. Himmah ini bisa kuat dan bisa lemah tergantung pada individu masing-masing, akan tetapi hanya himmah yang kuat sajalah yang sering kali menjadi sebab ajaib segala sesuatu yang sebetulnya tidak mampu dilakukan menjadi mampu dilakukan dengan pertolongan Allah SWT. Hal ini banyak disaksikan dalam contoh-contoh sejarah seperti salah satunya kisah dibawah ini ;

Himmah Yang Kuat Pada Pemuda Kholil
Membuat Ia Mampu Berguru Pada Syekh Yang Sudah Wafat

Dikisahkan pemuda bernama Kholil mendengar tentang kealiman Syeikh Abu Dzarrin Karangsono, Pasuruan hingga membuat pemuda Kholil yang sangat haus dengan ilmu ingin segera berguru kepadanya. Maka pemuda Kholil mulai berjalan mencari pesantren atau tempat Syekh Abu Dzarrin (yang pada saat itu sebetulnya sudah wafat,) akan tetapi pemuda Kholil belum mengetahui kewafatanya.

Begitu Kholil muda sampai ke desa Karangsono ia mulai bertanya-tanya tentang rumah kyai Abu Dzarrin yang ia cari, semua yang ditanyai mengira jika Kholil mencari makam Syekh Abu Dzarrin yang sudah wafat pada saat itu. Akhirnya begitu Kholil muda tahu bahwa kyai Abudzarrin sudah wafat, maka hancur sudah harapanya untuk menimba ilmu yang diimpikanya. Ia bersedih dan menangis sejadi-jadinya karena gelo (menyesal yang amat sangat) tidak sempat berguru pada saat beliau masih hidup. Akhirnya Kholil menetap di makam kyai Abu Dzarrin selama 41 hari, selama itu pula yang ia lakukan hanyalah berdo,a , membaca Yasin dan ungkapan penyesalan yang amat sangat atas kealpaan dirinya tidak sempat berguru kepada beliau. “Bagaimana kyai, saya ingin sekali belajar kepada kyai, tapi sekarang kyai sudah meninggal. Bagaimana aku ini kyai?

Berkat ketulusan dan keikhlasan pemuda Kholil yang benar-benar sangat dalam, di hari yang ke-41 karena kelelahan ia tertidur, dan di dalam tidurnya bermimpi bertemu dengan kyai Abu Dzarrin dan belajar tentang ilmu kepada beliau. Anehnya begitu Kholil terbangun semua ajaran, wasiat ujaran yang disampaikan kyai Abu Dzarrin tetap terus melekat di dalam pikirannya hingga beliau hafal kitab-kitab yang diajarkan oleh gurunya tersebut. Konon kitab-kitab itu adalah al Jurumiyah dan Imrithi yang sampai saat ini menjadi kitab / ilmu inti yang diajarkan di pesantren syaikhona Kholil.

Adapun bukti autentik lainya hingga saat ini, bahwa di kelambu makam kyai Abu Dzarrin tertulis:

“Ini makam syaikh Abu Dzarrin waliyullah. Telah mendapat ilmu laduni syaikhona Kholil bin Abdul lathif Demangan Bangkalan pada saat ber I’tikaf di makam ini.“

Itulah contoh Himmah yang kuat, yang saat ini sangat jarang dimiliki oleh orang-orang zaman ini. Mudah-mudahan kita dapat mengasah dan mengeluarkan HIMMAH kita, sehingga Allah SWT berkenan memberikan pertolonganya kepada kita. Aamiin.[]

 Penulis:

 

Eko Wardoyo, S.Ag 
Penulis adalah Guru PAI SMK Bina Utama Kendal dan  ketua Jam,iyah Dzikir Rotibul Kubro Kab,Kendal

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar