[KHAZANAH] Himmah Itu Tampak pada Wajah Pemuda Manab dari Mertoyudan Magelang (Bagian 3)

Oleh: Eko Wardoyo, S.Ag

Ilustrasi: Unsplash/Colton Stugner

Pondok pesantren LIRBOYO Jawa timur adalah salah satu di antara 10 pondok pesantren terbaik di Indonesia. Saat ini santri Lirboyo tercatat lebih dari 28.000 putra dan putri dari semua tingkatan. Tapi tidakkah anda tahu jika perintis pondok pesantren yang melegenda itu adalah hasil usaha dan tirakat santri bernama Manab, seorang putra petani miskin dari Mertoyudan Magelang?

Manab sejak kecil telah ditinggal ayahnya, sejak usianya 6 tahun, kemudian ibunya menikah lagi dengan orang yang juga tidak termasuk golongan orang kaya dan berkedudukan. Pemuda Manab adalah salah satu contoh di antara orang-orang yang mempuyai Himmah sangat kuat, yang apabila ia mempunyai tujuan, maka akan dicapai dengan sekuat tenaga dengan usaha lahir dan batin tanpa kenal putus asa.

Pemuda Manab menjalani hidupnya kurang lebih 40 tahun di beberapa pesantren . Konon ketika beliau hendak berangkat ke pondok pesantren Demangan Bangkalan Madura, yang dipimpin oleh Syaikhona Kholil yang fenomenal, ibunya hanya memberi uang 500 rupiah, yang jikalau uang itu buat ongkos perjalanan ke Madura, maka ia tidak bisa beli kitab dan sebaliiknya. Akhirnya beliau memilih membeli kitab dan berangkat ke ponpes Bangkalan Madura dengan berjalan kaki. Entah berapa hari pastinya beliau sampai di ponpes Bangkalan mbah KH.Kholil, yang jelas kemudian ia langsung mondok di situ sambil bekerja untuk mencukupi kebutuhan makan dan minumnya. Sesudah selesai mengaji tiap shubuh, maka ia bekerja di warga kampung untuk memperoleh uang atau beras.

Alangkah terkejutnya Manab ketika ia datang ke pondok membawa beras hasil kerjanya, tiba-tiba ia dihadang oleh Mbah Kholil dan berasnya dibarter/ ditukar dengan buah mengkudu/ pace, tanpa memberi alas an, kemudian beras diberikan kepada ayam-ayam peliharaan Mbah Kholil di depan Manab, sedang Manab diberi ganti buah mengkudu ( pace ) untuk ganti makanya, begitu berulang-ulang sampai 20 tahunan lebih ia makan dengan buah pace. Manab dengan sabar menerimanya tanpa ada prasangka apapun kepada gurunya.

Begitulah Himmah yang kuat apabila sudah ada di dalam diri seseorang, maka ia tidak akan peduli dengan gangguan dan cobaan apapun, karena fokus di tujuan. Sedangkan sisi doa / tirakatnya adalah sisi lain untuk menarik pertolongan dari Allah SWT, karena percayalah pertolongan Allah mempunyai kekuatan yang sangat dominan, ia di atas segalanya.

Mudah-mudahan dari sekelumit kisah Himmah yang agung dari pemuda Manab atau yang sekarang disebut KH.Abdul karim sang motor dari berdirinya pondok pesantren LIRBOYO Kediri Jatim. Mudah-mudahan bermanfaat dunia akhirat. Aamiin.[]



Penulis:


 
Eko Wardoyo, S.Ag
Penulis adalah Guru PAI SMK Bina Utama Kendal dan ketua Jam'iyah Dzikir Rotibul Kubro Kab,Kendal

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar