[ESAI] Eksistensi Seni Barong di Tengah Pesatnya Perkembangan Revolusi Industri 4.0

Oleh: Annisa Mardiyanti

Ilustrasi: Google

Kesenian tradisonal adalah hal yang tak asing lagi bagi kita. Mulai dari tari tradisional, ketroprak, wayang, barong, dan lain sebagainya. Kalian lebih senang melihat kesenian tradisonal apa? Pernah menonton tarian tradisional dengan pengiring musik tradisional di daerah kalian masing-masing tidak? Lalu, apakah kalian pernah mendengar kesenian Barong yang berada di Kabupaten Kendal? Kesenian ini memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan kesenian yang lainnya.

Kesenian dapat diekspresikan sebagaimana mestinya. Ragam kesenian bermunculan seiring perkembangan zaman. Salah satunya Kesenian tradisional yang memiliki bentuk bermacam-macam, ada yang menggabungkan antara tari dan musik, nyanyian dan musik dan lain sebagainya. Seorang pelaku seni harus dapat memodifikasinya agar kesenian ini tetap berjalan di tengah pesatnya perkembangan revolusi industri 4.0.

Kesenian Barongan atau lebih dikenal dengan kesenian Barong merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Salah satu wilayah di Jawa Tengah, yang memiliki kesenian ini adalah Kabupaten Kendal.

Seni Barong merupakan salah satu kesenian yang sangat populer dikalangan masyarakat sekitar Jawa Tengah, terutama masyarakat pedesaan. Barong dalam kesenian Barongan adalah suatu perlengkapan yang dibuat oleh Singo Barong atau Singa besar sebagai penguasa hutan angker dan sangat buas. Adapun tokoh Singo Barong dalam cerita Barongan yang disebut juga Gembong Amijoyo yang berarti kuat.

Istilah dari Kata Barong sendiri berasal dari kata bahruang yang berarti juga beruang, sehingga penampilan badannya besar seperti binatang beruang. Ada bermacam-macam barong, seperti barong macan, barong bangkal, barong gajah, barong asu, barong landung, barong blasblasan, barong keket.

Kesenian Barong berbentuk kelompok, yang menirukan keperkasaan gerak seekor Singa raksasa. Singo Barong berperan secara totolitas didalam penyajian. Disamping ada beberapa tokoh yang tidak ditentukan yaitu: Bujanggarong, Pujanggo Anom Joko Kadri, Genderuwo Pasukan Berkuda, Reog Moyontoko Untub.

Selain tokoh tersebut, pementasan kesenian Barong juga dilengkapi beberapa perlengkapan yang berfungsi sebagai instrumen musik antara lain: Kendang, Gendhuk, Bonang, Saron, Deming, dan Kempul. Seiring perkembangan zaman ada beberapa penambahan instrumen modern yaitu: Gendang, Terompet, Kendang besar dan Gong. Adakalanya dalam beberapa pementasan yang sering dipadukan dengan kesenian tersebut. Yaitu, suatu cerita yang diawali dari iring-iringan prajurit berkuda mengawali Raden Panji Asmarabangun atau Pujonggo Anom dan Singo Barong.

Seni Barong biasanya mempertunjukkan dengan tarian tradisional dan iringan musik. Keunikan seni Barong yaitu selalu diawali oleh munculnya figur barong. Figur barong tersebut berbentuk binatang raksasa berkaki empat ataupun manusia berkaki dua. Ada juga pendamping dari seni Barong yaitu Dawanga. Dawanga merupakan penari boneka raksasa, sekilas mirip dengan ondel-ondel di Jakarta ( Betawi). tapi, Dawangan dan ondel-ondel itu berbeda. Kalau ondel-ondel penari boneka raksasa yang memiliki wajah seperti manusia dan diiringi dengan musik khas daerah Betawi sedangkan, dawangan merupakan penari boneka raksasa yang memiliki wajah yang sangat seram dibandingkan ondel-ondel dari Betawi. Biasanya dawangan akan memperagakan setelah mempertunjukkan tarian Barongan.

Selain itu, Barongan terdiri atas dua orang, dengan lincah mereka beratraksi. Bahkan Interaksi antara penonton dan barongan memang terjalin mesra dalam seni pertunjukan tersebut. Sesekali penonton menjahili barongan. Nah, saat si barongan terusik dan mencoba mengejar, para penonton akan berlarian ke sana ke mari sambil tertawa lepas.

Lalu, pemain barongan, dalam pertunjukan biasannya juga ada sosok Setanan. Dia biasa memakai topeng berwajah lucu atau seram. Tugasnya menggoda si barongan supaya marah dan mengejar anak-anak yang suka mengoda Barongan itu tersebut. Setelah barongan itu terjatuh, maka akan diperlihatkan pemain didalam Barongan itu akan mengalami kesurupan. Ini menjadi bagian dari atraksi seni ini. Namun, meski pemain itu mengalami Kesurupan, kita bisa tetap menonton pertunjukan itu, kok. Tidak cuman itu saja, penonton akan memperlihatkan para pemain itu dengan memakan sebuah lampu LED panjang yang sudah tidak dipakai atau beling, kebayang tidak? Ada manusia yang memakan beling, kira-kira beneran dimakan tidak ya atau hanya sekadar trik seperti sulap.

Tidak hanya atraksi seperti itu yang membuat kagum penonton. Masih ada atraksi-atraksi lain yang membuat kagum penonton. Misalnya atraksi megupas kelapa, salah satu pemain Barong mengupas buah kelapa dengan giginya. Setelah itu, kelapanya yang sudah dikupas akan dibenturkan dikepala sang pemain tersebut. Lalu, pemain satunya akan meminum wadah air yang sudah disediakan oleh anggota pemain Barongan tersebut. Dan air itu telah taburi dengan 7 jenis bunga. Dua pemain Barong itu seperti dirasuki oleh makhluk halus.

Kemudian, dua pemain itu yang kerasukan akan disembuhkan oleh sang dukun Barong dengan membawa dupa khas Jawa. Itu biasanya akan menyembuhkan kerasukan yang dialami 2 (dua) pemain tersebut. Kalau, sudah mereka akan pingsan dan anggota pemain Barongan itu akan membawa dibelakang sepanduk. Setelah kejadian itu, para penonton akan dihebohkan dengan pertunjukan tarian tradisional yang sangat bagus, yaitu Tarian Jaran Kepang.

Tarian ini, akan dipentaskan setelah pemain Dawangan itu pingsan. Setelah itu, iringan musik akan dilanjutkan dengan tarian Jaran Kepang. Tarian Jaran Kepang merupakan bagian dari kesatuan kelompok utuh Reog atau Barongan. Jaran kepang atau jathilan digambarkan sebagai pasukan gagah berani yang menunggangi kuda. Kata jathil berasal dari bahasa Jawa yaitu jarane jan thil-thilan yang berarti kuda yang menari tidak beraturan. Setelah itu, para penari Jaran Kepang akan memperadu atau saling bertabrakan satu sama lain. Kemudian, beberapa penari akan terjatuh ditanah dan mereka akan mengalami kesurupan seperti pemain Dawangan.

Setelah kejadian itu, pemain yang memperagakan tarian Dawangan atau tarian Jaran Kepang akan bertabrakan dengan pemain lainnya. Kemudian, 2 (dua) pemain itu terjatuh dan memperlihatkan aksi yang tidak pantas untuk ditiru. Yaitu, memakan lampu LED, pemain tersebut sangat lahap menyantap lampu LED tersebut. Padahal pecahan bolam itu jika sampai tertelan masuk ke organ pencernaan dapat menimbulkan efek yang berbahaya, terutama bila pecahan kaca besar dan tajam. Pecahan kaca dapat berisiko menimbulkan luka pada dinding saluran pencernaan, menimbulkan sumbatan, atau bisa tersangkut dan bertahan lama ditubuh sehingga menyebabkan terjadinya reaksi peradangan. Beberapa hal tersebut tergantung juga dari ukuran dan kondisi pecahan kacanya.

Kalau, ukurannya sangat kecil umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala apapun, pecahan kaca biasanya dapat keluar bersama tinja saat kita buang air besar. Namun, bila pecahan kaca besar dan tajam dapat menimbulkan komplikasi seperti diatas, biasanya ditandai dengan rasa mengganjal di tenggorokan, nyeri menelan, perdarahan saat BAB atau saat muntah, demam, dan lain sebagainya sebaiknya konsultasikan ke dokter THT, dokter akan melakukan pemeriksaan langsung pada pasien dan pemeriksaan tambahan seperti endoskopi bila diperlukan. Sebaiknya perbanyak konsumsi air putih, makan makanan yang mengandung serat tinggi, dan lakukan olahraga teratur agar diharapkan pecahan kaca yang kecil tersebut dapat keluar bersama tinja.

Nah, disaat pemain itu memakan pecahan lampu LED. Sudah disediakan minuman air yang ada di wadah itu. Dan pemain Barongan tersebut akan merasa legah meminum air itu tersebut. Itulah asal mula dan keunikan dari Kesenian Barongan. Lalu, bagaimana dengan keberadaan Kesenian Barongan di Era seperti ini?

Sekarang ini kita berada di era revolusi industri 4.0. Era revolusi industri 4.0 adalah fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya. Di era sekarang masih ada kesenian dan kebudayaan yang masih dilestarikan sampai sekarang. Para penonton bisa menonton pertunjukan itu melalui video atau melihat secara langsung. Dalam keadaan era revolusi industri 4.0 ini, kita pasti bisa menonton pertunjukan kesenian itu tersebut.

Kesenian Barong bisa dilestarikan dengan cara menghargai dan menghormati. Kalau, kita sangat suka dengan pemain Barongan tersebut. Kita bisa mengikuti pemain kesenian Barong seperti Barongan, Dawangan dan Tarian Jaran Kepang. Atau juga bisa memainkan alat musik tradisi Barong dan bisa memperagakan Kesenian Barongan itu.

Tantangan dalam upaya pelestarian kebudayaan khususnya kesenian tradisional tersebut semakin berat karena berkembangnya zaman serta adanya arus globalisasi pada masa sekarang ini. Perkembangan zaman serta adanya arus globalisasi ini mengakibatkan banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dalam pola kehidupan masyarakat, yang juga berpengaruh pada kebudayaan masyarakat itu sendiri. Kebudayaan daerah peninggalan leluhur sudah mulai terpengaruh dengan kebudayaan-kebudayaan yang berasal dari luar dan lambat laun kebudayaan daerah tersebut mulai ditinggalkan. Lalu bagaimana cara kita melestarikannya?

Kita dapat melestarikan kesenian tradisional ini dengan cara mendirikan sanggar seni tradisional, menjadi anggota atau pemain dalam kesenian tradisional, dan menonton pagelaran kesenian tradisional.

Sekarang ini masyarakat hampir tidak ada waktu untuk menyaksikan langsung seni petunjukkan barong. Jadi para pelaku seni, harus membuat inovasi baru, terlebih lagi sekarang kita berada di masa pandemic yang entah sampai kapan akan berakhir. Alternatif yang bisa digunakan agartidak ketinggalan zaman yaitu dengan membuat video atau film kesenian tradisonal barong. Jadi masyarakat akan tetap dapat menikmati kesenian ini, sehingga kesenian tradisonal barang tetap dapat dilestarikan sampai anak cucu kelak. Ditengah pandemi seperti ini, pelaku send an pmerintah juga dapat bekerjasama dalam menyelngagarak pementasan yaitu secara virtual.

Sebagai masyarakat Jawa, Kesenian Barong atau disebut Barongan merupakan tarian untuk memanggil makhluk halus untuk berkomunikasi kepada manusia. Dalam pertunjukan itu, para pemain Barongan akan memperagakan tarian yang sangat mengesankan seperti Tarian Dawangan, Tarian Jaran Kepang dan pemain yang terkena kerasukan dan penonton akan kagum dan juga ngeri dengan kesenian khas tradisional tersebut. Kesenian ini tidak akan punah jika kita melestarikan kebudayaan dengan sungguh-sungguh.[] 
 
Tentang Penulis:
Annisa Mardiyanti, pelajar SMK Bina Utama Kendal kelas XI RPL 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar