Ilustrasi: Ilovelife |
Tidak dapat dipungkiri bahwa segala sesuatunya membutuhkan uang, dan banyak yang mengorelasikan kebahagiaan berbanding lurus dengan uang. Namun tidak semua kebahagiaan bisa diukur dengan uang lho ya?. Banyak juga yang pegang uang tapi harus berjauhan dengan orang yang dicintai, ada juga yang sudah memiliki segalanya namun tidak menemukan kebahagiaan, banyak hal namun singkatnya di sini saya akan menulis tentang manajemen keuangan untuk hidup yang lebih waras.
Akkhir-akhir ini banyak postingan atau artikel tentang dampak covid-19 terhadap upah/gaji yang secara langsung berdampak pada manajemen keuangan rumah tangga. Segala sesuatunya yang tadinya berjalan lancar tiba-tiba saja mengalami kendala. Oleh sebab itu, manajemen keuangan yang baik sangat diperlukan dalam hal ini. Berikut trik dan tips perencanaan keuangan yang baik untuk hidup lebih waras:
1. Realitislah dalam berencana
Ilustrasi: Shutterstock |
Setiap orang pada umumnya memiliki rencana dalam hidupnya. Misal ingin memiliki rumah, mobil dan aset lainnya. Nah itu membutuhkan perencanaan yang matang dan tentunya dengan kemampuan masing-masing. Jangan sampai kita membuat rencana di luar kemampuan kita dan memaksakan untuk merealisasikan rencana tersebut.
2. Bergayalah sesuai isi dompet
Tidak bisa dipungkiri bahwasana kita ingin tampil maksimal untuk meningkatkan kepercayaan diri maupun pengakuan. Namun baik pengakuan maupun kepercayaan diri tidak harus dengan bergaya yang melebihi kemampuan. Dan juga peningkatan penghasilan membuat orang juga meningkatkan gaya hidupnya. Ya, sesekali perlulah namun ketika kita masih menjadi karyawan apalagi untuk perusahan swasta. Hal ini perlu dipikirkan kembali. Karena belum ada jaminan untuk keuangan kita stabil, maka lebih baik ketika penghasilan meningkat masukan ke dana cadangan. Agar sewaktu-waktu terjadi PHK atau penurunan penghasilan masih bisa di atasi dengan baik.
Dana darurat dan cadangan sangat diperlukan sekali untuk mengatasi hal-hal diluar rencana kita. Dana darurat ataupun cadangan bisa kita peroleh dari sisa-sisa pengeluaran bulanan maupun tunjangan atau honor di luar gaji kita atau bisa kita agak memaksa sedikit untuk dana cadangan ini yaitu dengan langsung memasukan beberapa lembar uang gaji kita dalam sebuah box atau celengan yang tidak boleh kita otak-atik lagi kecuali keadaan darurat.
Awal menikah pastinya kita sudah membicarakan tentang keuangan rumah tangga ke depannya. Meskipun secara agama suami yang harus mencukupi atau menafkahi istrinya, namun untuk wanita juga diperbolehkan bekerja. Jadi, berbagi tanggung jawab keuangan untuk mewujudkan rencana lebih cepat. Pastinya harus dengan keterbukaan keuangan masing-masing dan keikhlasan.
Membandingkan gaya hidup kita dengan orang lain membuat hidup kita tidak bisa bahagia. Ingat kembali tujuan hidup kita berumah tangga, untuk apa kita berumah tangga rencana awal kita dengan pasangan. Nikmati prosesnya bersama, hal itu akan membuat hidup lebih terarah.
Pernikahan adalah menyatukan dua orang yang berbeda sifatnya, karakternya, kebiasaannya dan banyak hal lain perbedaannya. Yang paling nyata perbedaan gender pastinya. Ketika terjadi perselisihan ingat bahwasana pasangan kita adalah pilihan kita dan tanggung jawab kita bersama yang saling memilih satu sama lain.
Sedekahlah di waktu lapang maupun sempit. Karena sedekah bisa membawa keberkahan untuk kehidupan rumah tangga kita. Teruslah berbuat dan jangan khawatir kalau kita akan jatuh miskin karena sedekah. Jika sedekah dengan niat dan dikerjakan di jalan Allah SWT, insyaaAllah akan tergantikan 700 kali lipat (Al-Baqarah (2): 261) atau lebih. Akankah kita jatuh miskin? Tentu, pastikan niat dan adab sedekah dan ingat janji Allah SWT adalah benar. Mari teruslah berbuat. Wallahu a'lam bis-shawaab.
Segala sesuatunya kuncinya adalah beryukur dan berpasrah pada Tuhan kita masing-masing. Seperti yang telah dijelaskan di ayat 153 di surah yang sama yaitu: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” Dilanjutkan dengan ayat 156 setelahnya yaitu: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” – makna lanjutan adalah: sesungguhnya kepada-Nyalah kita akan kembali, yakni ke akhirat, di sana kita akan diberi-Nya balasan.
Sedikit yang bisa saya tulis semoga bisa bermanfaat untuk kita semua apalagi ditengah pandemi covid-19 ini, semoga musibah ini segera berlalu dan pergerakan ekonomi bisa stabil kembali. Mohon maaf jika ada salah kata, tidak ada maksud menggurui hanya berupaya untuk sharing ditengah pandemi ini.[]
Tentang Penulis:
Idha Budiati, S.Pd mengajar Fisika di SMK Bina Utama Kendal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar