Berternak Lele untuk Mengisi Waktu Luang Saat PPKM

Ikan Lele Terpal

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membatasi gerak masyarakat yang akhirnya memberikan dampak besar terutama pada bisnis. PPKM tidak melarang orang keluar rumah, bukan seperti lockdown yang diterapkan di beberapa negara, seperti Italia, China, atau India. Beberapa negara yang menerapkan lockdown juga mengharuskan warga mempunyai surat izin untuk pergi keluar rumah dan ke luar kota.

Dibandingkan itu, Indonesia punya aturan yang sangat toleran. Orang masih boleh berseliweran dengan bebas. Yang sangat dilarang adalah aktivitas berkumpul dalam jumlah banyak. Bagi sebagaian orang, pembatasan interaksi dan rutinitas bekerja di rumah tentunya dapat membawa kejenuhan. Selain itu adanya rasa takut dan kecemasan dikarenakan ketidakpastian pandemi COVID-19 dapat menyebabkan stres, depresi, kecemasan, panik, dan gangguan perilaku.

Nah, oleh sebab itu, kita bisa mengurangi kejenuhan salah satunya dengan memelihara ikan lele. Ikan lele bisa dimakan sendiri, bisa juga dijual. Ikan lele menjadi salah satu jenis ikan air tawar yang dijual dengan harga terjangkau. Meskipun begitu, lele memiliki kandungan gizi yang tinggi. Dalam 100 gram ikan lele mengandung 240 Kkal, 14,5 gram lemak, 8,5 gram karbohidrat, dan 17,5 gram protein.

Selain gizinya tinggi, ikan lele juga mudah dibudidayakan di rumah. Berikut beberapa cara budidaya lele dengan terpal:

1. Siapkan Media Kolam

Budidaya ikan lele kolam terpal bisa dilakukan di rumah. Terpal jadi media yang paling mudah didapatkan. Berikut cara untuk menyiapkan terpal sebagai kolam ikan lele. Pastikan kolam terpal sudah dibersihkan terlebih dulu dengan sabun dan bilas sampai bersih dan keringkan. Bentangkan terpal hingga berbentuk menyerupai kolam. Supaya bisa berdiri dengan tegak, terpal bisa disanggah dengan besi atau kayu. Isi terpal dengan air hingga setinggi 20-30 cm. Diamkan air di dalam terpal selama 7-10 hari untuk pembentukan lumut dan fitoplankton. Setelah itu tambahkan air dengan ketinggian kurang lebih 80-90 cm. Setelah air siap, tambahkan beberapa irisan daun pepaya dan singkong untuk mengurangi bau air kolam.

2. Pilih Bibit Unggul

Pemilihan bibit ikan lele tak boleh asal. Pilih bibit lele unggul yang sehat dan lebih besar. Bibit lele yang unggul biasanya gerakannya lebih agresif dan gesit saat diberi makan dan warna sedikit lebih terang.

3. Pemeliharaan Ikan Lele

Dalam budidaya ikan lele, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah ikan lele berumur kurang lebih 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran. Pisahkan lele yang besar dan kecil dalam kolam berbeda. Kualitas air kolam yang bagus untuk lele adalah hijau. Karena lele dapat bertahan hidup di air berlumpur. Air akan berwarna merah menandakan ikan sudah dewasa dan siap dipanen. Keadaan kolam juga perlu jadi perhatian. Tinggi kolam lele di bulan pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam tidak terlalu dangkal. Ikan lele harus diberi pakan tiga kali sehari yaitu jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam. Jenis pakannya sentrat 781-1.

4. Panen Ikan Lele

Anda bisa memanen ikan lele jika sudah berusia kurang lebih 90 hari. Selamat mencoba, Guys!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar