Oleh: S. Hida (X PPLG 4)
Gambar oleh Redaksi |
Ketika Hujan
Sore hari yang gelap
Ditemani oleh tetesan air hujan
Dengan udaranya yang dingin
Mengundang siapa pun untuk serta merasakannya
Dan sekarang ...
Kau berdiri di tengah-tengah tetesan air yang semakin lebat
Berlarian kesana kesini
Tanpa merasakan beban apapun
Tawa candamu membuat siapa pun yang melihat akan terpana
Akan ketulusan dalam tawamu
Namun ...
Pada kenyataannya itu semua bohong
Kau hanya menangis di setiap tetesan hujan
Yang turun dan melepaskan penatmu di bawah hujan.
Cantiknya Rembulanku
Cahayamu yang terang
Membuat siapa yang melihat merasa tenang
Bentukmu yang berubah-ubah
Menjadi daya tarik diri kami
Aku pun terdiam
Di bawah cahayamu yang benderang
Disertai embusan angin yang melambai-lambai
Membuatku merasa tenang
Rembulan
Terima kasih selalu menemaniku di sepanjang malam
Semoga cahayamu selalu menerangi bumi ini
Hingga akhir hayat diri ini
Ditemani oleh tetesan air hujan
Dengan udaranya yang dingin
Mengundang siapa pun untuk serta merasakannya
Dan sekarang ...
Kau berdiri di tengah-tengah tetesan air yang semakin lebat
Berlarian kesana kesini
Tanpa merasakan beban apapun
Tawa candamu membuat siapa pun yang melihat akan terpana
Akan ketulusan dalam tawamu
Namun ...
Pada kenyataannya itu semua bohong
Kau hanya menangis di setiap tetesan hujan
Yang turun dan melepaskan penatmu di bawah hujan.
---
Cahayamu yang terang
Membuat siapa yang melihat merasa tenang
Bentukmu yang berubah-ubah
Menjadi daya tarik diri kami
Aku pun terdiam
Di bawah cahayamu yang benderang
Disertai embusan angin yang melambai-lambai
Membuatku merasa tenang
Rembulan
Terima kasih selalu menemaniku di sepanjang malam
Semoga cahayamu selalu menerangi bumi ini
Hingga akhir hayat diri ini
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar