Photo by Nothing Ahead |
Pada suatu malam Jumat setelah mengikuti acara yasinan dan tahlil, saya berjalan menuju warung untuk membeli obat nyamuk. Saat di tengah jalan saya mendengar suara yang aneh. Suara langkah kaki yang mengikuti saya. Tanpa pikir panjang, saya lari sekuat tenaga untuk menuju ke warung.
Sesampainya di warung, suara dan langkah kaki itu menghilang. Saya merasa lega karena suara aneh itu telah hilang. Setelah selesai membeli, saya langsung pulang. Sampainya di tengah jalan, suara aneh itu muncul lagi. Jantung Hati saya dag-dig-dug tak karuan serasa mau copot. Berbagai macam ayat-ayat suci saya lantunkan dalam hati.
Ketika berjalan dan melewati kebun, saya melihat sosok mahluk hitam. Awalnya saya mengabaikan karena saya takut untuk melihat lebih dekat, saya percepat langkah kaki agar segera sampai rumah. Tetapi, sosok mahluk hitam itu tiba-tiba ada di depan mata saya.
Saya teriak sekencang mungkin, "Aaaggrrrhhh ... !"
Saya merasa takut saat sosok mahluk hitam itu ada di hadapan saya, saya merasa seluruh tubuh saya lemas saat mahluk itu ada di hadapan saya. Kaki saya seakan tidak bisa menapak di tanah lagi. Lemas. Dengan sisa-sisa tenaga, saya lari sekencang mungkin hingga terbawa angin.
Setelah sampai rumah saya menceritakan kepada kedua orang tua saya. Dengan napas terengah-engah saya bercerita. Mendengar cerita saya, Ibu malah tertawa. Dari dalam rumah, Bapak tersenyum tipis. "Nduk, nduk. Sosok mahluk hitam itu adalah buah pisang di kebun Pak Rahmat. Sengaja semua buah pisangnya ditutup dengan plastik hitam biar tidak dimakan kalong ...."
---
Tentang Penulis:
Alyaul Rahma, siswa SMK Bina Utama Kendal yang saat ini duduk di kelas X PPLG 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar